Selasa, 05 Mei 2009

Hacker Lumpuhkan Situs Besar

Penguasaan teknologi membuat perusahaan China bisa memproduksi ponsel black market. Produsen besar khawatir dengan ponsel abal-abal yang di China disebut shanzhai ini. Bahkan ada ponsel shanzhai dijual hanya Rp 200 ribu per unit.

Perusahaan dengan 10 karyawan bisa membuat ponsel shanzhai. Tapi ribuan perusahaan kini mampu menghasilkan ponsel shanzai. “Lima tahun lalu tidak ada ponsel palsu,” kata Xiong Ting, Sales Manager Triquint Semiconductor, pembuat spare part ponsel.

“Untuk membuat ponsel harus ada rumah desain, perusahaan software dan pendesain hardware. Tapi kini perusahaan dengan lima orang saja dapat melakukan semua itu. Dalam jarak 100 mil, semuanya tersedia,” katanya.

Perusahaan China telah bergerak dari penghasil mainan anak-anak, atau garmen menjadi penghasil komputer dan mobil elektrik. Kini setelah memalsukan tas mewah dan DVD, perusahaan itu menargetkan ponsel vendor besar untuk dibajak.

Serangan pada sistem registrasi nama domain di Puerto Riko menyebabkan situs Google, Microsoft, Yahoo, dan Coca-Cola kacau. Pengunjung diarahkan ke situs yang telah di deface, demikian laporan organisasi keamanan Imperva.

"Situs-situs termasuk PayPal, Nike, Dell, dan Nokia diarahkan ke website hitam dengan pesan berwarna putih. Isinya hacker lingo telah menghack situs tersebut walaupun sebenarnya situs aslinya tidak terkenan hack," kata Amichai Shulman kepala teknologi di Imperva.

Kelompok yang menamakan dirinya Peace Crew ini menggunakan SQL Injection untuk menyerang DNS (Domain Name System) Puerto Rico. "Kami melihat banyak lagi DNS yang terhubung pada DNS yang kami serang ini dan akan terus meningkat," katanya.

User secara tidak sadar diarahkan pada situs palsu. Dan tanpa menaruh curiga, pengunjung akan mengisi informasi sensitif yang diminta oleh situs itu.

Supaya aman, user harus menggunakan SSL (Secure Socket Layer) untuk melindungi komunikasi dengan situs sensitif misalnya saja online banking. Selain itu juga harus menggunakan teknologi anti-phishing di browser yang biasanya ditandai dengan warna pada bagian URL.
( inilah.com )

Awas Ponsel Bandit Asal China

Penguasaan teknologi membuat perusahaan China bisa memproduksi ponsel black market. Produsen besar khawatir dengan ponsel abal-abal yang di China disebut shanzhai ini. Bahkan ada ponsel shanzhai dijual hanya Rp 200 ribu per unit.
Perusahaan dengan 10 karyawan bisa membuat ponsel shanzhai. Tapi ribuan perusahaan kini mampu menghasilkan ponsel shanzai. “Lima tahun lalu tidak ada ponsel palsu,” kata Xiong Ting, Sales Manager Triquint Semiconductor, pembuat spare part ponsel.

“Untuk membuat ponsel harus ada rumah desain, perusahaan software dan pendesain hardware. Tapi kini perusahaan dengan lima orang saja dapat melakukan semua itu. Dalam jarak 100 mil, semuanya tersedia,” katanya.

Perusahaan China telah bergerak dari penghasil mainan anak-anak, atau garmen menjadi penghasil komputer dan mobil elektrik. Kini setelah memalsukan tas mewah dan DVD, perusahaan itu menargetkan ponsel vendor besar untuk dibajak.



Menurut Gartner, meskipun ponsel shanzhai baru beberapa tahun di China, namun sudah membukukan 20% sales di China, yang merupakan pasar ponsel terbesar di dunia.

Ponsel China juga diekspor ke berbagai negara semacam Rusia, India, Timur Tengah, Eropa dan AS. “Pasar ponsel shanzhai meningkat tak terkendali. Mereka menjiplak Apple, Nokia, bahkan apapun yang mereka inginkan. Mereka memenuhi kebutuhan pasar dengan cekatan,” kata Wang Jiping, analis senior IDC yang mengamati tren teknologi.

Merek global layak khawatir dengan perkembangan ponsel palsu itu. Mereka menakut-nakuti konsumen, ponsel palsu itu berbahaya termasuk baterainya yang murah bisa meledak. Selain itu mereka meminta pemerintah China melakukan operasi.

Vendor ponsel terbesar di dunia Nokia juga menyatakan bekerja sama dengan pemerintah Beijing untuk memerangi pemalsuan. Motorola mengatakan hal yang sama. Ponsel palsu juga menjadi simalakama bagi industri ponsel resmi dan pemerintah China. Produksi ponsel underground ini mengancam karena memiliki keunggulan biaya tidak membayar pajak serta tidak melalui perizinan.

“Kami menderita akibat ponsel shanzhai,” kata Chen Zhao, sales director di Konka, pembuat ponsel China. “Ponsel resmi harus membayar 17% dari revenue sebagai pajak pertambahan nilai, sementara ponsel shanzhai tentu saja tidak membayarnya,” tambahnya.

Namun pemerintah China tampaknya melindungi industri ponsel palsu ini. Di iklan TV tengah malam ponsel ini sering muncul dengan tagline “harga seperenam, tapi memiliki fungsi dan bentuk yang sama”. Atau bahkan ada yang sedikit patriotik “beli shanzhai tunjukkan cintamu pada negara”.

Bulan lalu, menteri Industri dan Teknologi Informasi China telah memperingatkan bahaya ponsel shanzhai dengan mengatakan radiasinya melebihi batas. Lembaga perlindungan konsumen China menyebut kerusakan pada ponsel merupakan keluhan terbanyak.
Beberapa pekan lalu, seorang warga 45 tahun di China selatan terbakar saat ponsel di kantong bajunya meledak. Namun kejadian itu tidak berpengaruh pada penjualan ponsel black market yang di retail biasanya US$ 100 hingga US$ 150.

Pemalsuan sendiri merupakan semangat “shanzhai” yang berarti pemberontakan atau bandit baik hati yang membajak semua macam produk. Industri itu bisa berkembang pada 2005 setelah Mediatek, perusahaan desain semikonduktor Taiwan membantu mengurangi biaya dan kerumitan memproduksi ponsel.

Dengan menggunakan apa yang disebut dengan turnkey solution, Mediatek mengembangkan sirkuit board yang mengitegrasikan berbagai fungsi chip. Hasilnya bisa menghasilkan ponsel murah dengan mudah. Industri ini mendapat lonjakan besar di 2007, saat pemerintah China menyatakan tak perlu lagi lisensi untuk membuat ponsel.

Perusahaan kecil akan membeli chip Mediatek dengan softwarenya, menggabungkan komponen lain dan meminta bantuan pabrik untuk merakitnya. Sementara untuk marketing, sangat sederhana dengan mendopleng. Desain dan merek milik vendor besar dijiplak persis atau sedikit diplesetkan. Misalnya Samsung menjadi Sumsung, atau Nokia menjadi Nckia.

Membajak jaringan suppli vendor merek besar juga mudah. “Sudah umum bagi pabrik melakukan shift malam untuk perusahaan lain,” kata Zhang Haizhen, produsen ponsel shanzhai. “Tidak ada yang menolak order jika lebih dari 5.000 ponsel.”

Pembajak sendiri bangga dengan hasil jiplakannya. “Ponsel kami lebih baik dari iPhone,” kata Liu Zeyu, salesman ponsel Meizu di Shenzhen. “Tujuan kami memproduksi ponsel yang membuat China bangga”.
( inlah.com )

Modified by Blogger Tutorial

Info Tekno dan Style ©Template Nice Blue. Modified by Indian Monsters. Original created by http://ourblogtemplates.com Blogger Styles

TOP